MAHAR UNTUK MAHARANI







MENGULAS MAHARANI

Dari sekian novel atau buku bacaan baru kali ini saya dapatkan pemeran utama berjurusan Biologi, apa karena sayanya aja ya yang kurang banyak baca?

Karena ngebet pengen nikah dengan Maharani, Salman,  mahasiswa Jurusan Biologi tingkat akhir yang sudah 1 tahun vakum, mau tidak mau harus menyelesaikan skripsinya. Dengan  usaha dan do’a akhirnya Salman menyandang gelar sarjana. Semua demi Maharani. Cinta memang menaklukkan segalanya, kecuali ayah Maharani.

Sudah tidak diragukan lagi, setelah wisuda, kita akan sibuk mencari pekerjaan. Mengirim surat lamaran ke sana ke mari. Memang benar, sebagian orang menganggap jurusan Biologi jurusan yang sedikit abstrak di dunia kerja. Saya bisa memahami perasaan Salman ketika ditanya “Lulusan Biologi, biasanya kerjanya dimana?” karena saya  juga mahasiswa dari jurusan Biologi. 

Di sisi lain Ajran, mahasiswa IPB yang begitu menggebu ingin menjadi agen perubahan bagi pertainan desanya. Karena petani-petani tidak akan maju tanpa dibantu teknologi. 

Berbanding terbalik dengan generasi muda sekarang. Bertani adalah hal rendah yang tak perlu keahlian khusus. Kalau hanya untuk menjadi seorang petani tak perlu membuang-buang uang untuk bayar kuliah yang mahal. Tak perlu mengerjakan skripsi yang membuat galau hati. Apalagi yang sudah bergelar sarjana seperti Salman, sarjana UI lagi, gengsi dong.

Sedikit demi sedikit petani mulai berkurang. Bukan itu saja, lahan pertanian pun beralih fungsi menjadi hunian karena dianggap hasilnya lebih menjanjikan. Miris memang.

Demi bisa meyakinkan ayah Maharani bahwa dirinya layak, ditambah dengan rayuan Ajran, akhirnya Salman memutuskan mengolah tanah warisan abinya. Menjadi petani kangkung yang berijazah.

Manusia berencana, Allah yang menentukan. Salman gagal mencapai target. Impian medapatkan Maharani pupus sudah. Ditemani sprinkler berputar dan disaksikan kebun kangkungnya air mata Salman menetes, mengalir membasahi pipinya. (Membayangkan part ini rasanya saya pengen ngakak so hard) 😁😁

Tokoh Ajran dalam novel Mahar untuk Maharani mengingatkan pada Dosen saya yang  memilih jalan sunyi yaitu pulang kampung kemudian bertani daripada hidup di kota. Alasannya sederhana, ingin lebih bermanfaat kepada masyarakat dan mengembalikan minat pemuda untuk bertani. Mulia sekali. 

Saya rasa buku ini menyadarkan kita, betapa pentingnya dunia pertanian yang selama ini dipandang sebelah mata. 

Sempat kesel pas baca halaman terakhir, tebakan awal saya: Salman jadi nikah sama Maharani kalo engga paling sama Nabila, ternyata meleset jauh. Ujung-ujungnya Salman jadi jomblo 😅

Penasaran, kenapa cover bukunya gambar jagung ya? Padahalkan Salman nanam kangkung. Mungkin di buku selanjutnya Salman berjodoh dengan seseorang yang menanam jagung,😁😁


Posting Komentar

2 Komentar

  1. Terima kasih Afni, sudah ikut mengoleksi dan menuliskan kesan di sini. Semoga bermanfaat. :))

    BalasHapus
  2. EURO 2020 Segera Tiba...
    Segera Dapatkan Agen Terbaik dan Terpercaya Demi Kenyamanan Dalam Bermain.
    Winning 303 Hadir Dengan Agen Sportsbook Terbaik dan Terpercaya Saat ini..Dengan Sistem Teknologi Modern Untuk Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Dalam Bermain.

    Dapatkan Segera Bonus Spesial Untuk Anda Yang Bergabung.
    Bonus Welcome 20%
    Bonus Deposit Harian 10%
    Bonus Cashback 5-10%
    Bonus Referral Seumur Hidup

    Dapatkan Minimal Bet Parlay 5ribu Rupiah Saja....

    Proses Transaksi Cepat , Mudah dan Aman...
    Dapatkan Kemudahan Deposit Dengan Deposit via PULSA dan OVO

    Klik >>>>>>> DAFTAR

    Ayo Gabung Segera Dengan Kami...
    Hubungi Segera:
    WA: 087785425244
    Cs 24 Jam Online

    BalasHapus